Yayasan Islam Al-Aqsha Kelapa Gading Jakarta Utara- (021) 4505722, (WA) 081384525926

Wawancara Pimpinan Panti Al-Aqsha dengan Harian Terbit.com

>> Rabu, 12 Agustus 2009

KETERPANGGILAN nurani ketika menyaksikan anak-anak usia sekolah yang tidak lagi mengenyam pendidikan kala itu, membuat KH Drs Ahmad Rofi'i MAg bersama istri dan keluarga serta rekan-rekan seperjuangannya, membulatkan tekad untuk membuat pengajian khusus belajar agama dan mengkhususkan pembelajaran kitab suci Al-Quran, dan pengajian majelis taklim di sisi lingku-ngan perumahan the have, di bilangan Perumahan Kelapa Gading, Jakarta Utara.


Diawali dengan aktivitas belajar-mengajar Al-Quran berbentuk lekar pada malam hari, usai Magrib. Jumlah anak 3-10 orang (yang datang tidak tetap), sementara pengajian yang juga dilangsungkan di kediamannya di Jl Sutra Ungu Blok D-6 No 30 31 Kelapa Gading Jakarta Utara, tidak banyak yang datang, baru ibu-ibu tetangga dekat. Namun animo, dukungan masyarakat, seperti apa yang kita saksikan sekarang, Pondok Pesantren Al Aqsha berkembang pesat. Pengajian lekar yang dulu hanya diikuti 3-10 anak, kini berubah menjadi lembaga pendidikan yang sudah berhasil mendidik dan menelorkan ribuan anak berbagai jenjang ilmu. Terbukti sangat berjasa mencerdaskan anak-anak bangsa.

Dengan tekad yang bulat, dilatarbelakangi kasih sayang pada anak-anak yatim-piatu dan duafa serta fakir miskin yang konon di daerah itu banyak yang tidak mengenyam pendidikan, maka Ponpes Al Aqsha pun didirikan 5 September 1986, bertepatan 1 Muharram 1407 H, 22 tahun lalu. Al Aqsha dijadikan program pertama dan yang utama untuk mengentaskan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan orang-orang Islam.

Awal pertama kegiatannya, berkantor di Jl Janur Kuning III Perumahan Kelapa Gading Permai. Di sana mayoritas penduduk non muslim dan ekonomi menengah ke atas.

"Kita diberikan fasilitas satu gedung rumah untuk selama lima tahun, dan setelah itu kami berusaha mencari lokasi ke luar, yakni mengontrak di Jl Mawar Jingga," ujar KH Ahmad Rofi'i dalam wawancara khusus pekan lalu, mengenang sejarah Ponpes Al Aqsha yang diasuhnya.

Pada awal krisis moneter tahun 1986, tambah KH Ahmad Rofi'i, saat itu Al Aqsha memberanikan diri dengan susah payah memiliki rumah dan alhamdulillah, berkat doa anak-anak santri yang saat itu baru berjumlah 35 orang, keinginan itu tercapai. Al Aqsha mendapat rumah yang saat itu mau disita oleh bank walau kondisinya masih sangat sederhana dengan cara mencicil.

Rumah yang dibeli pada zaman krisis moneter yang terletak di Jl Sutra Ungu Kelapa Gading sekarang ini diikuti oleh 125 santri. "Semua santri kita sekolahkan, dari mulai tingkat TK sampai perguruan tinggi, seluruhnya anak yati piatu, sementara di cabang Jl Komaruddin, Cakung, Jaktim, ada juga dari anak-anak pemulung, anak kaum duafa dan anak tidak mampu lainnya," ujar KH Ahmad Rofi'i.

Inilah awal Ponpes Al Aqsha yang sampai sekarang terus bergerak maju membangun dan berkembang, sesuai desakan masyarakat, baik di lingkungan sekitar maupun di luar pesantren, bahkan dari berbagai daerah di Indonesia.

Saat ini Ponpes Al Aqsha fokus pada madrasah, sementara di luar itu, mereka disekolahkan ke luar Al Aqsha. Pembangunan Al Aqsha terus dipacu dan kini sedang dibangun tiga lantai dengan luas bangunannya dari tanah 240 meter dengan dana seluruhnya sekitar Rp2 miliar. Pembangunan pertama dianggap sudah rampung, tapi yang kedua, masih dalam taraf pekerjaan. (h zainal effendy/bersambung)

0 komentar:

Sepak Bola

Sepak Bola
Kegiatan Sepak Bola LSN

Hadroh

Hadroh
Tim Hadroh

Pencak Silat

Pencak Silat
Kegiatan Pencak Silat di Puncak

  © WebMaster Yayasan Al-Aqsha by Al-Aqsha 2009 Back to TOP