Yayasan Islam Al-Aqsha Kelapa Gading Jakarta Utara- (021) 4505722, (WA) 081384525926

Marhaban ya Ramadhan

>> Selasa, 25 Agustus 2009

Ust.Masruhin, S.Ag.M.Pd.I


Alloh berfirman yang artinya:
Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa(QS: Al-Baqoroh :183)
Bulan ramadhan adalah bulan yang dinantikan oleh semua umat islam di seluruh belahan dunia. Bahkan Rosullullah SAW mulai bulan rajab sudah memperbanyak membaca doa “Allohuma Bariklana fi rojabo wa sa’bana wabalighna romadhon” artinya; Ya Alloh berilah kami keberkahan di dalam bulan rajab dan sya’ban dan sampaikanlah usia kami ke dalam bulan ramadhan.



Di dalam bulan suci ramadhan kita diwajibkan untuk berpuasa satu bulan penuh sebagaimana firman Alloh tersebut di atas . Hal-hal yang berkenaan dengan puasa :
1. Pengerian puasa
Puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan mulai dari terbitnya fajar shodiq sampai terbenamnya matahari. Sedangkan puasa menurut bahasa (Lughotan) adalah menahan.
2. Syarat wajibnnya puasa ada empat
Islam
Baliq
Berakal sehat
Mampu melaksanakan puasa

3. Fardunya puasa ada empat
=>Niat sebelum fajar setiap hari
Sesuai dengan hadist Rosululloh SAW artinya , “Barang siapa yang tidak niat berpuasa di waktu malam sebelum fajar, maka tidak sah puasanya(HR.Ad-daruquhniy)
=>Menahan dari makan dan minum
Sesuai dengan firman Alloh QS.Al-Baqorah 187) yang artinya dan makan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam yaitu fajar kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam tapi jangan kamu campuri mereka itu, sedang kamu beritikaf di masjid.
Keterangan
Benang putih: cahaya siang
Benang hitam: Kegelapan malam
Fajar : Cahaya yang membentang di ufud dengan munculnya fajar berarti habislah waktu malam dan memasuki waktu siang.
Mencampuri dalam arti ayat tersebut adalah menyetubuhi
Itikaf adalah berada di dalam masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Alloh SWT.
=>Menahan dari jima’(Hubungan badan pada siang hari)
=>Menahan dari muntah
Barang siapa yang terpaksa muntah ketika sedang berpuasa maka tidak wajib mengkhadho puasanya, dan apabila menyengaja muntah, maka hendaklah mengkhodho’(HR. Abu Daud, Atturmudzi)
4. Hal-hal yang membatalkan puasa
  • Masuknya sesuatu yang kelihatan ke dalam lubang asal manusia(mulut, hidung, mata, dubur)
  • Memasukkan obat lewat qubul atau dubur
  • Muntah dengan sengaja
  • Bersetubuh
  • Keluar mani dengan sengaja
  • Haid
  • Nifas
  • Gila
  • Murtad
  • Melahirkana
5. Hal-hal yang disunnahkan dalam berpuasa

=> Segera berbukaSesuai sabda Rosullulah SAW artinya:
Dari Sahl bin Said RA. Bahwasanya Nabi S.A.W bersabda orang-orang senantiasa dalam kebajikan selama mereka menyelenggarakan berbuka(HR. Bukhori dan Muslim)
Keterangan:
Yang Afdhol adalah berbuka dengan beberapa kurma atau dengan sedikit air, setelah itu sholat maqrib, baru kemudian makan malam (kalau mau) dalam hadis lain Rosullullah bersabda artinya: bahwasanya Nabi SAW, bila berpuasa , beliau tidak bersembahyang(Maqrib )sebelum makan kurma atau air (setelah sholat) kemudian makan dan minum dan bila dimusim dingin beliau tidak sholat sebelum kita memberi kurma atau air (untuk berbuka)

=> Mengakhirkan makan sahur
Hal ini sesuai sabda Rosullulah SAW artinya: sesungguhnya mengakhirkan sahur adalah termasuk sunnah para rosul (HR.Ibnu Hiban)
Dalam mengakhirkan sahur ini, hendaknya diperkirakan selesai makan menjelang fajar terbit, sesuai dengan hadir Rosulullah SAW, yang diriwayatkan oleh Imam Buchori dari Ibnu Malik RA. Bahwasanya Nabi SAW dan Zaid bin Tsabit sahur bersama dan ketika keduanya telah selesai makan sahur kemudian Rosululloh berdiri lalu bersembahyang, kami bertanya kepada Anas lantas berapa lamanya selang waktu antara selesainya beliau berdua makan sahur dengan sholat shubuh? Kira-kira orang membaca 50 ayat.

=> Meninggalkan berkata buruk / keji
Yaitu ucapan-ucapan keji dan bathil, seperti mencerca, mengumpat, marah-marah dan segala perkataan yang dapat menyakiti orang lain sesuai dengan sabda Rosul SAW. Arti barang siapa tidak meninggalkan ucapan atau perbuatan bathil, maka Alloh tidak meninggalkan ucapan atau perbuatan bathil maka Aloh tidak akan menganggap puasanya. Wallohu’alam bissowa. Bersambung…..



0 komentar:

Sepak Bola

Sepak Bola
Kegiatan Sepak Bola LSN

Hadroh

Hadroh
Tim Hadroh

Pencak Silat

Pencak Silat
Kegiatan Pencak Silat di Puncak

  © WebMaster Yayasan Al-Aqsha by Al-Aqsha 2009 Back to TOP