Yayasan Islam Al-Aqsha Kelapa Gading Jakarta Utara- (021) 4505722, (WA) 081384525926

AL-AQSHA SEBAGAI WADAH KADER ULAMA MASA DEPAN

>> Minggu, 27 Oktober 2019

Jakarta, Ekpos.com
Drs. KH. Ahmad Rofi’I, M. Ag; - Pembina dan Pengurus Ponpes Yatim Al-Aqsha Perumahan Walikota,  Jalan Sutra Ungu  Blok D-6 N0: 30-31 Perumahan Karyawan Walikota Kelapa Gading, Jakarta Utara, menjelaskan, lembaga   pendidikan gratis mulai dari Madrasah Ibditaiyah (MI), Tsnawiyah, Aliyah dan mahasiswa  dari santri untuk bangsa negara dan agama. Sebelum penentapan Hari Santri, pengurus Ponpes Yatim Al-Aqsha ikut rapat dalam kontribusinya penetapan hari santri nasional. Karena, mayoritas santri adalah kalangan NU. Untuk itu, akhirnya Presiden RI merespon positif  untuk  menetapkan Kamis,  tanggal, (22/10) pemerintah menetapkan hari santri nasional.
Ponpes Al-Aqsha bekerjasama dengan Kemenag, dan  STAI NU, di bidang jurusan kader ulama.  Bersamaan dengan milad Ponpse Al Aqsha ke-30 ini untuk memantapkan program unggulan antara lain, di bidang sosial keagamaan, pendidikan kader ualam pewaris para nabi dan ulama. Program dasar dari awal untuk membebaskan biaya pendidikan, makan, serta biiya kebutuhan hidup sekolah kemandirian wirausaha, dan lain-lain biaya yang ditanggung oleh Ponpes Al Aqsha.  Untuk itu, pendidikan santri ini harus diimbangi peran nyata dalam berkiprah, baik untuk umat, masyarakat, bangsa, Negara maupun agama untuk menata masa depan yang lebih baik dan berperadaban. “Maka, para santri harus mampu menjaga identitas para santri yang berkualitas dan mampu berkompetisi di dalam negeri maupun luar negeri, “ tegas KH. Ahmad Rofi’i.
Kenapa Ponpes Al Aqsha mau kerjasama untuk mendidik para santri S-2 ? Sebab, Al-Aqsha berpandangan jauh ke depan untuk mengembangkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Belum lama ini  pendidikan santri telah dideklarasikan oleh Presiden Jokowi, Kamis, (22/10) di Masjid Istiqlal. Dalam hal ini, Pengurus Al Aqsha telah rapat dengan Kemenag Peraturan Menteri Agama dalam Rangka Hari Santri untuk merumuskan Peraturan Pemerintah tentang Muadalah yaitu Badan yang menaungi MI, M.Ts, Aliyah. Di sisi lain, Ponpes juga menyelenggarakan pendidikan formal dan nor formal.
Menurutnya, selain peran nyata dari santri, Indonesia perlu komitmen dan konsistensi kaum santri itu sendiri untuk jati diri yang possitip, selain tetap berupaya untuk memepertahankan identitas  di tengah-tengah era global yang sekarang ini semkain memprihatinkan. Diharapkan, tambahnya, para santri juga perlu teladan pemimpin yang adil, mengayomi, dan peduli itulah harapan pemimpin yang di idam-idamkan oleh semua santri maupun oleh umat yang lain. Dengan demikian, para santri, mampu memenuhi panggilan untuk berkontribusi kepada umat, bangsa, dan agama. Kata santri dalam penjabaran setidaknya terangkum yaitu palingt ntidak pengganti para ulama  yang meninggalkan maksiat untuk mencapai kelselamatan dunia akhirat. Namun, ada juga kita temukan santri, ulama yang abangan. Inilah tugas berat kita untuk memberikan teladan yang uswatun hasanah.
Kegiatan milad tersebut,  disemarakkan shalat tasbih, dan doa oleh para pengurus Ponpes Al-Aqsha, para santri. Sedang, ceramah disampaikan oleh Dr. KH. Mktub Effendy Rois Syuriah PBNU DKI,  KH. Ahmad alumni Pondok Darussalam Banyuwangi, KH. Wahid Hasyim Pengurus MUI Jakarta Utara. (War)

source :
http://www.ekpos.com/ponpes--yatim-al-aqsha--didik-kader-ulama-masa-depan

0 komentar:

Sepak Bola

Sepak Bola
Kegiatan Sepak Bola LSN

Hadroh

Hadroh
Tim Hadroh

Pencak Silat

Pencak Silat
Kegiatan Pencak Silat di Puncak

  © WebMaster Yayasan Al-Aqsha by Al-Aqsha 2009 Back to TOP