Santri dan Atlit Al-Aqsha

photo taken by : SaifulAnwar
Asrama Haji Donohudan, 29 September 2018

Pagi itu para atlit kami sedang latihan di halaman depan arama haji donohudan, demi menjadi sang juara di Liga Santri Nusantara Sesi Nasional, di sela-sela latihan para atlit kami ad seorang pedagang mainan mengendarai motor dengan membawa barang-barang dagangannya, tidak beberapa lama barang dagangan yang dbawa dengan wadah kardus tv itu jadi sehingga menjadi pusat perhatian atlit kami, tanpa fikir panjang mereka berlari berhamburan mendekati dan membantu merapihkan barang dagangan pedagang tersebut. sang pelatih yg sedang memberikan intruksi untuk pertandingan pertama besok sempat heran kenapa atlit-atlitnya berhamburan, namun tidak disangka olehnya mereka sedang membantu sesama yang sedang mendapatkan keselulitan.

Inilah wujud satri, yang cinta akan agama namun tidak lepas juga selalu hidup bersosial, dapat saling membantu, saling menganyomi, saling menghargai, bukan hanya bisa mengaji, bukan hanya bisa ceramah, bukan hanya bisa membaca kitab kuning dan lain sebagainya.

Era sekarang ini sungguh sangat jarang orang yang bisa hidup bersosial, banyakan hidup individu, apalagi hidup di kota besar seperti jakarta, keegoisan itu sangat nampak dikalangan kaum-kaum borjuis. Al-Aqsha selalu berpegang teguh dengan 3 (tiga hal) diantaranya hidup bersosial. dengan demikian Al-Aqsha selalu mendidik, membina, santri-santrinya untuk selalu cinta sosial.